www.metrochannrl.co.id
Laporan : Tim
Karawang – Dugaan penyelewengan solar bersubsidi dengan dengan pembelian jumlah besar yang menggunakan barcode khusus untuk petani di sebuah SPBU Karawang di sinyalir telah melibatkan oknum petugas SPBU.
Terungkap Fakta di SPBU dengan kode 33,41302,tidak singkongnya antara pengawas dan pembeli saat memberikan keterangan kepada jurnalis.
Seorang pembeli yang enggan disebutkan namanya, sebut saja Udin, mengakui bahwa solar yang dibelinya dengan barcode berkapasitas 100 liter bukan disalurkan ke petani, melainkan untuk kebutuhan pabrik.
“Iya, Pak, ini saya beli pakai barcode untuk kapasitas 100 liter, buat pabrik,” ujarnya sambil menutup wajah dengan masker, terlihat cemas dan ketakutan saat diwawancarai 4/11.Berbeda pula dengan penjelasan pengawas SPBU. Ketika dikonfirmasi, pengawas menyatakan bahwa mereka hanya melayani pembelian solar subsidi untuk kebutuhan petani yang memiliki barcode.
“Iya, Pak, kalau ada barcode, ya kita layani. Itu pun untuk petani,” kata pengawas
Keadaan di SPBU semakin mencurigakan ketika beberapa pengendara motor lain terlihat membawa 5 hingga 6 jerigen untuk membeli solar subsidi. Para pengendara ini bahkan meminta bantuan sekuriti SPBU untuk membuat barcode baru.
“Pak, buat barcode,” ujar salah satu dari mereka.
Namun, sekuriti SPBU tersebut terlihat gugup dan segera mengarahkan para pengendara pergi.
“Oh, barcode sudah tutup, Pak, sampai jam 3,” jawabnya dengan nada terburu-buru, seolah menghindar dari pantauan.
Terkait situasi ini, Kapolsek Lemahabang Wadas Ipda Herawati, S.H., yang dikonfirmasi media berjanji akan segera melakukan penyelidikan.
“Terima kasih informasinya, kami akan lakukan penyelidikan dan monitoring terkait ada tidaknya dugaan penimbunan solar,” ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika memiliki informasi terkait penimbunan atau penyelewengan BBM subsidi.
“Kalau Bapak mengetahui informasi penimbunan BBM, tolong beritahu kami, pasti akan kami tindak,” tegasnya.
Kasus dugaan penyelewengan ini terus menjadi perhatian publik. Masyarakat berharap penyaluran solar subsidi dapat diawasi lebih ketat, agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan pribadi dari bahan bakar bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi petani dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Sementara media masih menelusuri lokasi tempat overtrap atau gudang penimbunan solar, dan telah mengantongi beberapa informasi terkait. Hingga berita ini diterbitkan, media akan menyampaikan temuan ini kepada pihak BPH Migas dan Hiswana Migas untuk ditindaklanjuti.

.jpg)