Metrochannel.co.id,Karawang-
Kegiatan tersebut berlangsung mulai 31 Agustus hingga 2September 2024 yang lalu di ikuti oleh 45 PKBM dari 56 PKBM yang tersebar di seluruh Kabupaten Karawang telah menghabiskan biaya hingga ratusan juta rupiah.
Keterangan yang di himpun oleh jurnalis Metrochannel.co.id dari berbagai Narasumber berinisial HA,Sl,dan UJ Adalah pengurus PKBM mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan ini biayanya berasal dari uang pungutan (iuran)seluruh para pengurus PKBM.
Menurut HA bahwa dalam pelaksanaan kegiatan jambore ini sangat lah positif sebagai penyemangat para siswa dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar.
Namun HA mengeluhkan atas biaya yang Keluarkan untuk ikut dalam jambore setara tingkat Kabupaten FK-PKBM di Tirtamulya tahun 2024 telah menguras kantong pribadinya sebab menurutnya untuk meminta kepada Siswa itu hal yang tidak mungkin dan apabila menggunakan dana BOP dirinya khawatir akan mengganggu rencana kegiatan belajar mengajar.
"Di minta bantuan Beras 2 liter plus uang Rp 30.000,- saja para siswa tidak sanggup,padahal itu buat makan mereka",ungkap HA
Namun untuk membangkitkan gairah dan semangat belajar para siswa,HA tidak sungkan sungkan merogoh sakunya untuk memenuhi kewajibannya membayar iuran yang sudah di sepakati sebesar Rp 3,5 juta.Karena menurut nya kegiatan jambore (Pramuka) ini tidak termasuk dalam dana BOP.
Sama hal nya dengan SL juga pengurus PKBM bahwa kegiatan jambore ini membuat dirinya jadi punya hutang.
Di jelaskan olehnya bahwa dalam kegiatan Perkemahan PKBM yang di kelolanya,telah 2 kali mengirimkan pasukannya mengikuti acara Perkemahan yang pertama dalam perkemahan Kwaran tingkat kecamatan Jatisari,yang kedua jambore setara FK-PKBM Kabupaten Karawang,terangnya.
Sekretaris Pelaksana kegiatan Jambore Umar Jihad (UJ) saat di minta keterangan nya Dirinya mengaku atas iuran dana sebesar Rp 3.5 juta per PKBM namun hal itu tidak ada paksaan untuk ikut dalam jambore tersebut.
Kemudian menurut Umar ada 45 PKBM yang ikut dalam perkemahan tersebut sedangkan 4 PKBM diantarnya mengikuti acara Perkemahan di tingkat provinsi Jawa Barat
" Bagi PKBM yang tidak ikut tidak ada paksaan dan juga tidak di kenakan biaya iuran",kata Umar.
Terkait penggunaan dana disebutkan Umar adalah pengadaan baju kaos kepada para peserta sebanyak 20 buah untuk persatu PKBM di tambah 3 buah di peruntukkan kepada pembina,sebut Umar.
Jika ada 45 PKBM yang ikut serta pada kegiatan jambore ini di kali 23 buah sama dengan 1.035 potong baju Sedangkan harga persatu buah baju kaos Rp 60.000,-maka biaya yang di alokasikan untuk pengadaan baju kaos hanya Rp 62.100.000,-
Sedangkan dana yang terkumpul dari iuran PKBM sebesar Rp157.500.000,- nilai yang sangat pantastis untuk kegiatan seperti ini.
Di tambahkan pula oleh Umar dana sebesar Rp 17.000.000 di salurkan kepada 4 PKBM sebagai delegasi Pramuka PKBM kabupaten Karawang ke tingkat Propinsi Jawabarat dan selebih nya di gunakan untuk keperluan bayar sewa lahan,kebersihan dan keamanan serta biaya rapat rapat rapat dan pemasangan listrik.
Menyikapi atas dana pribadi yang di gunakan untuk kegiatan jambore ini Umar dengan enteng mengatakan" nah itu tidak ada masalah,agar segera merubah Rencana Kerja Sekolah(RKS) untuk mengganti uang nya yang terpakai,terang Umar.
Lalu Umar juga menjelaskan apabila di dalam RKS tidak ada kegiatan Pramuka cukup merubah kegiatan nya kemudian Umar mencontohkan ketika ada kegiatan yang semestinya menggunakan bahan kain dapat menggantikan nya dengan bahan koas,jelasnya.
Sehingga dari keterangan yang di paparkan oleh Umar terkesan Dana BOP dapat di gunakan untuk apa saja sesuka hati asal merubah RKS nya terlebih dahulu,bukan berpedoman kepada rencana kegiatan proses Belajar mengajar yang telah di rencanakan persatu semester atau pertahun
Sementara Kepala desa Karang jaya Abdillah saat di tanyakan tentang kaitan sewa lahan menjelaskan adanya sewa gedung untuk para panitia, koordinasi Koramil,kapolsek ,keamanan dan kebersihan dan lainya,pungkasnya.
Red.
